Popular Posts

Tuesday, February 15, 2011

Agar Mb Bakalan Cepat Makan Voer


Inilah tips yang sering saya lakukan terhadap MB bakalan.

1. Harap anda membaca terlebih dahulu tentang Tips memilih MB bakalan. atau klik disini

2. Pada saat anda memilih MB bakalan, anda harus yakin dgn melihat sendiri, bahwa MB bakalan yang akan anda beli mau memakan EF seperti jangkrik atau Ulat Hongkong pada saat diberikan. Ini paling penting, karena dari hal tsb, kita bisa yakin bahwa MB bakalan tsb mau makan dan tidak bermasalah dgn mulut dan pencernaannya.
Triknya, coba lempar UH atau jangkrik kecil pada MB bakalan, jika langsung mau dimakan berarti resiko awal sudah terlewati.

3. Persiapkan kandang untuk MB bakalan yang baru kita dapat.
Sebaiknya kandang berupa kandang berbentuk persegi dan diletakkan agak sedikit rendah.
Saya memilih Kandang persegi, karena mudah untuk digantung menempel ke dinding, dibandingkan kandang bulat. Pada tahap awal usahakan kandang tetap stabil, artinya jangan sering diganggu dan dipindah-pindah, sampai MB bakalan tsb makan voer.
Letak yang sedikit rendah, maksudnya untuk memudahkan pemantauan terhadap makanan dan kotoran MB bakalan tsb.

4. Sebelum kita masukan MB bakalan yang baru ini ke dalam kandang, sebaiknya MB tsb dibasuh terlebih dahulu dengan air. Hal ini berguna untuk menurunkan stress dari MB selama perjalanan maupun pada saat kita masukkan ke dalam kandang baru. Jangan lupa letakkan juga mangkok mandi dalam sangkar untuk kebutuhan mandi MB tsb. Biasanya setelah dibasuh, MB akan langsung mandi dalam mangkok mandi.
5. Setelah itu, coba berikan voer favorit anda yang sudah terlebih dahulu dihaluskan (sehalus tepung).
Lalu campurkan UH sebanyak 25 ekor dan lumatkan dalam voer halus. Ingat, lumatkan sehingga tepung voer melekat pada bagian UH yang lumat. Jangan lupa sisipkan juga UH yang masih hidup sebanyak 10 ekor dalam tempat makanannya.
Maaf saya sering menggunakan UH dibandingkan dgn Kroto, karena kroto memang langka di BNA. Tapi sesungguhnya kroto jauh lebih bagus dari UH.
Adanya UH yang masih hidup dan bergerak-gerak, untuk merangsang MB mau makan ke tempat makanannya.

6. Sebaiknya tempat makanan diletakkan didasar kandang dan bentuknya besar. Ini untuk memudahkan MB melihat lokasi makanan dan merangsang MB untuk mau cepat makan.
Dialamnya, MB adalah jenis burung yang suka turun ke tanah dalam mencari makan. Jadi pada tahap awal sebaiknya letak tempat makanan tidak perlu sejajar dgn tangkringan.

7. Lakukan proses ini sebanyak 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.

8. Jika tepung voer terlihat kotor, sebaiknya langsung diganti dgn tepung voer yang baru.

9. Jika warna kotoran MB bakalan telah sama dgn warna voer, dan kotorannya juga terlihat sedikit padat, coba campurkan voer halus dgn yang kasar.

10. Jika prosesnya berhasil dalam arti kata MB tsb sudah mau makan voer kasar dan tidak perlu lagi bantuan UH yang dilumatkan, berarti Kita sudah berhasil membuat MB bakalan mau memakan voer.Ini contoh kandang sementara berbentuk persegi yang menempel didinding dan tempat makan bagi MB bakalan yang bentuknya besar dan letaknya didasar sangkar.

Vitamins khusus MBPercaya atau tidak bahwa MB/ insectivores lainnya membutuhkan Vitamin B-Complex lebih banyak daripada vitamin yang lain. Banyak teman teman yang udah membuktikannya termasuk saya. Kenapa Vit B-Complek dibutuhkan MB? Vitamin B complex mengandung:
Vitamin B1 yang berfungsi untuk membantu tubuh MB mengolah carbohidrat menjadi energi dan juga penting untuk jantung, otot, system saraf.
Vitamin B2 yang juga berfungsi untuk mengolah carbohidrat menjadi energi memproduksi sell darah merah dan juga penting untuk penglihatannya. Vitamin Vitamin B6 yang berfungsi untuk membantu memproses protein yang dimakan MB sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh dan juga membantu produksi sell darah merah.
Vitamin B9 yang berfungsi untuk memproduksi sell darah merah juga dan DNA.
Vitamin B12 akan membantu menambah nafsu makan dan penting juga untuk system saraf supaya bekerja dgn baik. Jadi overall Vit B-complex akan memperlancar peredaran darah di tubuh dan otak dan memelihara system saraf
Pililah Vit B complex yang juga mengadung BIOTIN. Biotin akan membantu proses pertumbuhan bulu terutama pada ekornya. Biotin Biasanya dipakai untuk Kuda supaya pertumbuhan kuku lebih baik. Untuk manusia bisa digunakan untuk rambut kita supaya tidak mudah rontok dan tumbuh dgn baik. Biotin adalah juga bagian dari Vitamin B complex.
B-Complex juga bisa digunakan untuk menekan stress sehingga burung yang macet bisa lebih cepat bunyi. Jangan menggunakan obat obat laiin yang ada dipasaran karena kita tidak tahu apa isi sebernarnya. Jangan mudah percaya composisi yang ada di kotak kemasan. Bisa juga mengadung bahan kimia lainya yang sifatnya DOPING supaya burung bunyi.. tapi hanya untuk sementara waktu saja. Asal sekarang bunyi anda senang. Banyak supllements di pasaran Indonesia yang kemasannya asal asalan sehingga kandungan nutrisinya udah usang. Kalo saya selalu beli produck luar negeri karena qualitas lebih terjamin dan kemasan yang betul betul diperhatikan.
Vit B complex bisa digunakan untuk hampir semua gejala sepeti burung lesu, nafsu makan berkurang, mental drop, kejang kejang, atau tiba tiba lumpuh (seperti stroke), dll.
Tidak hanya Vit B-complex yang diperlukan MB tapi juga multivitamin, mineral mineral dan tentu saja free form amino acids. Burung yang disangkarkan khususnya MB biasannya mendapatkan makanan sesuai apa yang diberikan oleh perawatnya dan tentu saja sangat terbatas. Di Habitat aslinya, MB bisa makan serangga sepuas-puasnya dan tentu saya sangat bervariasi dalam 1 hari menu. Banyak dari Pecinta MB di tanah air hanya memberikan kroto, ulat HK dan jangkrik saja. Tentu saja tidak cukup. Dan banyak penghobi burung yang hanya bisa merawat burung yang pokonya gacor dan kalo sakit bingung obatnya. Kan lebih baik mencegah daripada mengobati. Teman teman, oleh sebab itu kita harus memberikan vitamins dan minerals dan juga amino acids. Percaya saya Mb anda pasti akan lebih fit daripada MB yang hanya di beri EF bervariasi saja.

Vitamin E.. sangat baik untuk mengkilapkan bulu bulu dan memacu birahi pada MB. Saat yang paling tepat pemberian vitamin E adalah pada saat mabung. Terlalu banyak pemberian Vitamin E bisa mengakibatkan false molt/ mabung tidak pada waktunya. Jika MB anda mengalami problem bulu (tidak mau mabung pada waktunya), anda bisa mengaplikasikan teknik ini. (tapi gak jaminan 100% bisa)

Nah.. itu terserah anda semua. kelihatnnya sih burung burung MB kita manja manja dan kita menjadi slave-nya MB.. tapi.. kalo berani memelihara ya itu consequence-nya.

Murai batu (Copychus malabaricus)


Murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Ketenaran Burung Muray batu bukan hanya sekedar dari suaranya yang merdu, namum juga gaya bertarungnya yang sangat aktraktif. Serta penampilan fisiknya yang indah. Ciri umum semua jenis murai batu adalah ekornya yang panjangnya melebihi ukuran badannya. Kepala, leher, dada bagian atas, dan paruhnya berwarna hitam berkilau. Badan bagian bawah berwarna cokelat kemerahan. Panjang badan untuk betina 22 cm, sedangkan untuk jantan mencapai 28 cm.


MENGENAL KERABAT DEKAT MURAI BATU

Murai batu yang banyak dikenal selama ini merupakan jenis burung yang termasuk suku burung "cerdas". Hampir semua jenis yang ada dalam suku tersebut, Turdidae, merupakan burung peniru dan penyanyi terbaik dalam komunitas burung kicauan.
Suku burung ini cukup banyak jenisnya dan tersebar luas di dunia. Jenis-jenis yang ada termasuk dalam banyak kelompok burung, seperti cingcoang, kucica, meninting, tiung, dan anis.
Berbagai jenis burung yang ada dalam suku Turdidae tersebut umumnya mempunyai pola penampilan warna yang beragam dan menarik. Ukuran tubuhnya rata-rata sedang, kepala bulat, kaki agak panjang, paruh runcing dan ramping, dan sayapnya lebar.
Secara umum kelompok burung ini suka memakan serangga atau invertebrata lainnya dan buah-buahan. Dalam mencari makanan, secara umum jenis burung ini suka mencari makan di permukaan tanah dengan terbang rendah.
Karena kehidupannya banyak dihabiskan di permukaan tanah, kelompok burung ini menjadi suka membuat sarang di semak atau pepohonan yang tidak terlalu tinggi. Sarang umumnya berbentuk seperti cawan yang terbuat dari anyaman daun atau ranting kering yang diletakkan di cabang pohon.
Walaupun suku Turdidae memiliki banyak kelompok, tetapi jenis murai batu hanya ada satu. Namun, karena mempunyai penyebaran yang cukup luas, murai batu yang ada di mana-mana berkembang sesuai dengan kondisi lingkungannya. Perkembangan dalam lingkungan yang berbeda ini kemudian memunculkan variasi bentuk dan ukuran pada tubuhnya, seperti murai asal Sumatera diyakini mempunyai ukuran tubuh yang tidak terlalu besar dan berekor panjang. Berbeda dengan murai batu yang berkembang di Kalimantan. Ukuran tubuhnya agak sedikit lebih besar, ekornya pendek. Demikian pula dengan murai batu yang hidup di kepulauan lain juga mempunyai spesifikasi.
Karena penyebaran burung ini cukup luas, mulai dari India hingga ke Indonesia, maka orang mengenal jenis-jenisnya sesuai dengan daerah asalnya sehingga ada murai batu india, murai batu cina, murai batu filipina, murai batu malaysia, murai batu kalimantan, murai batu sumatera (medan atau lampung), murai batu jawa (larwo), dan murai batu bali yang sudah langka.
Dari beberapa jenis murai batu yang ada masing-masing mempunyai ciri sendiri-sendiri. Dari ciri-cirinya, murai batu yang banyak dipelihara oleh para penggemar burung di Indonesia adalah murai batu yang berasal dari Sumatera, Malaysia, dan Kalimantan. Murai batu dari ketiga tempat tersebut mempunyai penampilan yang cukup bagus saat berkicau. Kalau berkicau, mampu melagukan irama yang cukup merdu. Tidak jarang murai batu ini juga menyanyikan irama lagu burung lain. Adapun ciri murai batu dari ketiga tempat tersebut adalah sebagai berikut :

Murai batu malaysia
Salah satu ciri khas murai batu dari negeri jiran ini adalah badannya yang kecil dengan kombinasi ekor yang cukup panjang. Ekor murai batu malaysia ini bila dilihat secara seksama agak tipis dibanding dengan murai batu dari tempat lain. Karena tulang bulu ekornya lebih tipis dan panjang, dalam keadaan diam ekor murai batu asal Malaysia ini agak melengkung ke bawah (lentur).
Bila sedang berkicau, gerakan ekornya naik turun seperti cambuk. Dari segi suara, burung ini cukup merdu dan variatif irama lagunya. Burung ini cukup cerdas sehingga mudah dilatih dengan lagu burung lain yang merdu.

Murai batu sumatera
Murai batu sumatera yang dikenal selama ini ada ada dua, yaitu dari Medan dan Lampung. Pkdahal, secara umum di berbagai daerah di Sumatera masih bisa ditemui murai batu. Namun, karena pedagang dari berbagai daerah, khususnya Jawa, kalau membeli murai batu ke pengepul di Medan atau Lampung, menjadikan orang menganggap murai batu di Sumatera hanya ada di Medan dan Lampung.
Murai batu yang berasal dari Sumatera ini secara umum badannya sedikit lebih besar dari murai batu malaysia. Ekornya kira-kira sepanjang 22-24 cm. Karena tulang bulunya lebih tebal maka pada saat bernyanyi ekor yang digerakkan naik turun terlihat agak kaku.
Dari segi suara, secara umum penggemar burung lebih menyukai murai batu asal Medan dibanding dari Lampung. Hal itu dikarenakan penggemar burung mengganggap murai batu asal Medan ini lebih cerdas sehingga kalau diisi dengan suara burung lain lebih mudah meniru. Kemudian, dalam membawakan lagu antara variasi satu dengan variasi lagu lain bisa bersambungan dan ngeroll. Yang dari Lampung dalam membawakan lagu sering mengulang-ulang atau istilah dalam perburungan ngeban.

Murai batu Kalimantan
Murai batu dari Kalimantan ciri fisik utamanya adalah ukuran badannya sedang dengan variasi ekor yang jauh lebih pendek dibanding dengan murai batu asal Malaysia atau Sumatera. Panjang ekor rata-rata hanya 13 cm, semakin ke ujung ekornya semakin melebar.
Murai batu asal Kalimantan kurang begitu disukai karena dianggap kurang mempunyai banyak variasi lagu. Padahal, sebenarnya tidak demikian. Asal mau mendidiknya atau melatih dengan lagu burung lain, murai batu asal Kalimantan tidak kalah dengan murai batu asal Sumatera atau Malaysia. Cuma, dari segi penampilan murai batu Kalimantan memang kalah menarik sebab ekornya yang pendek kalau lagi berkicau naik turunnya tidak seindah murai batu asal Malaysia atau Sumatera.
Namun demikian, bukan berarti burung ini jelek. Dalam hal lagu, murai batu kalimantan memang kalah dengan murai batu asal Sumatera. Namun, kalau perawatan sejak awal baik dan dipadu dengan pemberian master burung yang punya suara merdu, burung ini tidak kalah dengan murai batu asal Sumatera atau Malaysia.
(ARIEF_SDA)


Muray Batu bersifat Teritorial
Pemikat burung muray batu biasanya akan mencari muray, dgn berbekal seekor MB pemikat yang sudah ngerol.
Sampai di lokasi yang dia tuju, maka MB pemikat langsung diletakkan di tempat yang dia tentukan dan MB pemikat langsung akan berbunyi. Biasanya tidak beberapa lama akan datang seekor MB betina menghampiri MB pemikat. Dalam hitungan detik MB betina ini langsung lari mendengar MB pemikat berbunyi.
Tak lebih dari 2 menit setelah itu, datang MB jantan dan MB betina yang tadi lari dan langsung berusaha menghajar MB pemikat.
Setelah itu, terperangkaplah sepasang MB tsb.

Inti sari dari episode tsb di atas adalah:
1. MB sangat sensitif sekali menjaga wilayah teritorialnya, baik yang Co maupun Ce.
2. MB adalah jenis burung yang mempunyai sifat monogami.
Begitu MB pemikat menyusup ke wilayahnya, MB betina langsung melaporkan kejadian ini pada sang Jantan.

TIPS MEMILIH MURAY BATU BAKALAN
Diasumsikan MB bakalan adalah MB tangkapan hutan yang belum makan voer dan harganya juga relatif murah.
Yang perlu anda perhatikan dalam pemilihan ini adalah:
1. Mata
Hindari membeli MB yang pada matanya sudah kelihatan tanda adanya katarak, yaitu selaput berwarna putih pada bola mata. Jika MB sudah katarak, resiko MB tsb menjadi buta sangat tinggi sekali.
2. Kaki.
Usahakan cari kaki MB yang berwarna hitam, karena MB yang memiliki warna hitam pada kakinya, diyakini punya mental berani. Tapi ingat, bukan berarti kaki berwarna lain tidak bagus.
Hindari memilih MB yang memiliki kuku kaki bagian belakang (kelingking) berwarna tidak sejenis, yaitu satu hitam satu lagi putih.
Kami menyebut kuku yang seperti ini dgn sebutan kuku anjing.
MB yang memiliki kuku seperti ini sangat diyakini memiliki mental yang tidak stabil, artinya kalau lagi on fire dia bisa hebat, tapi juga sering down.
3. Ekor.
Cari MB yang memiliki ekor rapat dan tidak terlalu tebal. Ekor yang seperti ini selain enak dipandang, juga akan membuat MB memainkan ekornya pada saat ditrek.
Hindari membeli MB dengan ekor bercabang atau menggunting. MB ini diyakini memiliki mental tidak stabil.
Hindari juga membeli MB yang tidak punya ekor, karena kita tidak bakalan tahu bagaimana bentuk dan jenis ekor dari MB tsb, jika ekornya sudah tumbuh kembali.
4. Bulu Dada.
Kebayakan MB memiliki bulu dada berwarna coklat, tapi jika anda mendapatkan MB dgn bulu dada cenderung berwarna kekuningan, maka itu rezeki anda. MB bakalan dengan warna bulu dada seperti ini, biasanya cepat berbunyi dan cepat juga jadi.
5. Usia
Jangan pernah menilai usia MB hanya berdasarkan pengamatan pada kaki, ini bisa menipu calon pembeli.
Tipsnya, tangkap MB tersebut, buka mulutnya dan perhatikan rongga mulutnya. Jika masih berwarna putih atau sedikit cerah, maka MB tersebut masih muda, jika sudah berwarna hitam berarti MB tsb sudah tua dan semakin pekat warna hitamnya, semakin tua usia MB tsb.
MB bakalan muda juga mempunyai tanda bulu yang masih berbintik cokelat dibagian sayap sebelah luar maupun sayap sebelah dalam.
6. Tingkah.
Jika ada MB bakalan yang pada saat kita pegang dia menjerit kencang dan berusaha mematuk-matuk jari tangan kita, inilah MB dengan mental berani.
MB seperti ini adalah MB yang menjadi rebutan bagi para hobbies di BNA.
(herryaceh)


Dari segi fisik :

bentuk kepala ceper
tubuh panjang setara
ekor tidak panjang
paruhnya sedang.
Kretekan keras dan padat.
(Moelsip)

1. Pilih patuk yang agak lurus
2. leher besar panjang
3. garis hitam didada agak keatas cari yang rata dengan sayap
4. ekor melengkung mulai pangkal
(joko sutikno)


CIRI & KELEBIHAN MB MENURUT DAERAH ASAL/TERITORIAL/HABITAT HIDUP

MB berdasarkan Daerah Tangkapan
  1. Muray Batu Kawasan pesisir, memiliki postur yang agak ramping dan ekor sedang namun sebagian besar tidak memiliki ekor putih, suaranya isian alam agak kurang karena medan tempurnya pesisir. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan MB ini disenangi di BNA dan sekitarnya..., salah satunya adalah MB ini biasanya dari pegunungan yg langsung berhadapan dengan laut (tebing2 di kawasan pesisir ) dengan tingkat persaingan yg sangat keras dengan predator dan sumber pakan yg terbatas ( sehingga tidak rewel dengan makanan ), secara alamiah memiliki temperamen & mental yang sangat bagus...mungkin ini yg menyebabkan lebih mudah beradaptasi dengan manusia & lebih cepat bunyi...( selain itu mungkin juga perawatannya yg baik )Biasanya MB yang berasal dari kawasan pesisir tidak terlalu besar, dan bulu dada yg kurang tebal, tetapi memiliki fisik yang lebih lincah dan kuat dengan vol. yg diatas rata2. (kemungkinan dialamnya sering terbang nentang angin, dan naik turun dari tebing terjal ) dipinggiran laut...
  2. Muray Batu kawasan pegunungan lebat, memiliki postur rata-rata jumbo dan ekor bervariasi, namun MB dari kawasan ini terkenal galak dan ganas, isian alam MB daerah ini luar biasa apalagi kalau bisa mendapatkan yang muda hutan untuk dimaster. Isian alam MB kawasan hutan lebat biasanya hampir semua suara yang ada dihutan tsb (suara burung-burung hutan, jangkrik hutan, siamang, monyet dan suara-suara aneh lainnya dipadukan dengan tembakan-tembakan/besutan kasar dan tajam). Kalau yang dikawasan air terjun suara isian alamnya ya itu tadi mendesir dan menderu dan dipadukan dengan suara alam sekitar air terjun tsb, biasanya sebelum bunyi ada intronya dulu. Namun dengan kondisi sekarang ini dengan maraknya penebangan hutan secara liar serta perburuan yang merajalela. Banyak MB yang bermigrasi dari wilayah yang satu ke wilayah lainnya, maka tidak bisa kita mengatakan kalau MB yang ekor hitam hanya ada disatu wilayah saja. Kelebihan MB dari daerah ini yaitu tadi ......banyak isian alamnya..Kekurangannya sedikit liar karena jarang berjumpa dengan manusia dan agak susah makan makanan instan (voer) .Ciri fisik biasanya MB dari daerah ini bodynya besar2,karena tersedianya makanan yg melimpah dan air serta lingkungan/habitat tempat tinggal.tetapi ada juga yang posturnya kecil juga..sama halnya dengan kita-kan.
  3. Muray Batu kawasan air terjun/ngarai, memiliki karakter yang tenang dan pandangan yang teduh, memiliki suara alam yang khas (menderu dan mendesir), posturnya rata-rata ramping dan warna bulunya agak pudar/tidak mengkilap.

Pentet Burung Penyanyi yang Agresif


Cendet, Bentet, pentet, atau toet untuk orang jawa barat merupakan burung petengger dan juga burung pemangsa yang agresif dari famili Laniidae.Burung ini pada awal dan sebelum tahun 1990 merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan harganya tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun pada perkembangannya orang mengetahui, bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah, ternyata burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster suara burung lainnya. Sehingga berbondong-bondonglah orang berusaha mendapatkan burung ini dengan mencari kualitas yang baik. Sekilas jika kita perhatikan ciri fisik ini menyerupai burung dari bangsa elang, demikian juga dengan perilakunya. Burung pentet menukik dan menyambar burung atau hewan kecil lainnya dari batang pohon yang tinggi dan kemudian mangsanya itu ditancapkan pada duri semak belukar untuk memudahkan pencabikan daging mangsanya.
Famili Laniidae Laniidae mencakup 74 spesies yang dibagi dalam 4 subfamili.
Bentet rata-rata memiliki panjang sekitar 20-25 cm, paruh kokok berbentuk kait diujung serupa dengan burung falkon. Pentet juga memiliki tungkai yang kuat dan cakar yang tajam yang dipergunakan untuk mencengkeram mangsanya diudara.
Sayap yang pendek dan bulat menyandang 10 batang bulu sayap luar primer, dan ekor yang bulat memiliki 12 bulu yang berfungsi sebagai kemudi ketika pentet sedang terbang. Pentet juga mempunyai bulu kaku yang tumbuh disekitar moncongnya.

Bentet yang umum termasuk dalam genus lanius. Salah satu species pentet yang mempunyai tubuh terbesar adalah Bentet Abu-abu Besar (L.Excubitor). dengan panjang sampai 25 cm, berkembang biak di Eropa, Asia dan Amerika Utara. Species ini dan bentet Hitam Putih (L. Ludovicianus) merupakan spesies yang biasa tinggal di dunia baru (Amerika). Bentet abu-abu kecil (L.minor) mengeram di eropa selatan dan Asia tengah adn melewatkan musin dinginnya di dataran Afrika bagian timur. Species yang lain berwarna cokelat dan abu-abu. Bentet kepala merah (L. Senator) mengeram di Inggris selatan, Eropa dan Asia dan melewatkan musim dinginnya di Afrika dan Asia. Ada jenis yang memiliki bentuk yang serupa yang terdapat di India dan Asia Tenggara yakni Bentet Coklat (L. Christatus). Bentet Leher Hitam (L. Colarris).

Sarang pentet umumnya terbuat dari ranting, rumput, lumut, bunga-bungaan, wol, bulu dan lainnya. Yang diikat dengan menggunakan sarang laba-laba dan dikaitkan ke pohon atau semak-semak dengan ketinggan berkisar 4-6 meter dari atas tanah. Telur pentet berkisar antara 3-6 butir dengan masa mengeram sekitar 2 minggu hingga saat menetas. Pengeraman sebagian besar dilakukan oleh betina, yang sebagian waktu disuapi oleh bentet jantan selama dalam masa pengeraman. Pada usia 2-3 minggu biasanya anakan bentet telah mulai belajar terbang dan meninggalkan sarangnya.

Bentet adalah burung carnivora yang agresif, dan termasuk burung yang sangat galak khususnya ketika dalam usahanya mempertahankan wilayahnya. Pakan alami dari pentet adalah belalang, anak burung, anak itik, anak bebek, katak, kadal dan mamalia kecil lainnya. Dalam mencari mangsanya, biasanya burung pentet bertengger di pohon/area yang tinggi dan mengintai calon mangsanya. Ketika mangsa terlihat maka dengan cekatan burung ini akan menukik menyambar mangsanya. Jika mangsanya adalah burung kecil maka dapat terjadi kejar-mengejar dalam waktu yang cukup lama. Bentet bahkan seringkali menyerang burung yang secara fisik lebih besar dari dirinya, baik untuk dimangsa atau burung besar yang masuk kedalam wilayah kekuasaannya.
Burung bentet terbang dengan gerakan beralun, diselingi dengan terbang meluncur dan menukik hingga hampir mendekati tanah dan ketika kembali ke tempatnya dengan cara terbang hampir tegak lurus. Mangsa yang diterkam dimatikan dengan bacokan dan cabikan paruhnya dan diangkut utuh dengan cakarnya dan ditancapkan pada benda tajam seperti pucuk duri.
Bentet tidak selalu langsung menghabiskan mangsanya. Kerap kita melihat mangsanya dijejer dalam satu pohonan berduri yang berada disekitar sarangnya. Ini juga sebagai pemikat bagi bentet untuk menarik perhatian pasangannya.
Nyanian bentet mencakup nada-nada yang harmonis yang berbeda sekali dengan dengan pekikannya yang ribut yang kedengaran kencang melengking.



Sexing Pentet
Bagi pecinta burung burung pentet merupakan burung yang sangat menyenangkan, variasi suara, volume suara dan keindahan burung pentet itu sendiri merupakan alasan bagi penikmat kicauan memilih pentet sebagai klangenannya. Bagi keperluan pemeliharaan burung pentet tentu jenis kelamin sangat menentukan bagi kesenangan dalam memelihara burung ini. Alasan utama adalah pentet yang berkelamin jantan tentu memiliki warna yang lebih mencolok, variasi suara yang beraneka dan volume suara yang keras.
Untuk membedakan Jenis kelamin Pentet mungkin agar sukar bagi para pemula, namun bagi para ahli dapat dengan cara mengamati di bagian samping kiri dan kanan,terlihat sekali warna hitam yang mencolok di dekat mata sampe mendekati paruhnya kalo bgg dibagian pipinya mesti ada warna hitam yang mencolok sekali,itu untuk semua jenis pentet ciri-ciri tersebut menunjukan bahwa pentet tersebut berkelamin Jantan.
Kemudian Untuk betia nya warna hitam nya terlihat semu² saja dan biasanya mempunya ukuran kepala agak menggelembung.
Untuk cowoknya bentuk kepalanya agak ceper mendatar.Kemudian untuk lebih jelasnya danpasti coba liat dibagian sumpitnya ,untuk jantannya mempunyai sumpit kecil panjang dengan motif garis sumpit tidak beraturan.
Kalo untuk ceweknya bentuk sumpitnya agak besar dan bentuk garisnya seperti gari2 yang teratur kayak motif kembang sekilas.
(LinduajiPBI Red.)

Pemilihan Bakalan Pentet
Perawatan sebagus apapun dan dari mana asal pentet tidak akan membawa hasil yang maksimal kalau pentet tersebut memang tdk mempunyai trah atau karakter tempur yang mantab (Genetik). Oleh karena itu ada beberapa hal yang dapat diperhatikan
Potensi ngoceh tanpa henti bisa dilihat dari perawakannya. Pilih burung berkepala besar dan membulat (kebalikan dari AM). Diyakini pertanda burung pintar.
Perhatikan juga bentuk dan ukuran paruh. Utamakan pentet dengan paruh tebal dan panjang, yang sudah pasti harus tampak proporsional dengan kepala dan ukuran tubuh.
Paruh tebal dan tampak kokoh menandakan burung bisa membawakan lagu dengan tembakan dan volume keras. Sebaliknya bila paruh terlihat pipih, cendrung ngerol (bila ngerol volume suara akan lebih kecil karena di butuhkan udara/nafas lebih lama),
Pentet bertubuh pipih memanjang memiliki kebiasaan nagen saat bunyi, terlebih lagi apabila warna dada putih bersih dan kaki kokoh mencengkram tangkringan.Itu menandakan pentet punya mental tanding yg oke serta gaya tarung yang anteng.
(Rechten Red.)

Untuk pemilihan calon bakalan pentet, sebagai acuan dapat digunakan petunjuk dibawah ini :
- paruh dipilih yang besar, tebal dan kokoh ini menunjukkan pembawaan lagu cenderung tembakan dan volume keras kalo pipih cenderung ngeroll tapi suara tembakan kurang
- bentuk kpala sperti yang pernah saya informasikan.
- Kaki cari yang kokoh dalam memijak dan tegap
- postur cari yang ramping cenderung nagen saat bunyi, hindari postur botol ato bulet cenderung lari-larian.
- Warna hitam dikepala cenderung pekat menandakan laki-laki klo bisa yang besar.
(soponyono red.)

Atau

* Dengan melihat kondisi fisiknya. Cendet yg rajin berkicau memunyai ciri bermata jeli, tdk buta, bersih, dan berbulu rata serta agak mengkilap.
* Gerakannya gesit, duburnya bersih dr kotoran, serta organ kanan dan kirinya seimbang
* Bakalan yg baik HARUS berbadan TEGAP, sayap berkesan kokh dan rapi, serta tidak cacat kaki, paruh, dan ekor tdk rusak, serta paruhnya juga baik.
* Cari Cendet/pentet yg bentuk KEPALA nya sedikit lbh besar, bentuk bulat, dan bagian atasnya datar. Ciri ini merupakan ciri Cendet jantan yg baik.
* Suara/Volume cari yg mempunyai bakat volume suara yg keras.
* Mempunyai bakat alami (mental) yg baik.
* Lihat penampilan fisiknya, yg secara umum harus simetris antara kanan dan kiri serta tdk cacat, misal matanya, ekor bengkok atau kaki pendek sebelah. Jika berdiri badannnya harus tegap dg dada berkesan lebih besar. Jika berdiri HRS tegap dan gagah. Bila tdk berarti staminanya menurun atau tdk agresif utk berkicau. Kegagahannya juga termasuk dalam kriteria lomba. Oleh krn itu bila memilih cendet carilah yg gagah dan tegap bila berdiri. Bisa dipastikan cendet yg demeikian memiliki mental kicauan yg bagus.
(Copjend Red.)


Tujuan dan Fungsi Penggunaan Kerodong bagi pentet:

Untuk pentet muda gunakan krodong dengan warna lembut atau putih.Secara psikologis, burung muda masih takut menghadapi perubahan lingkungan secara drastis.Satu hal yang mungkin sering terlupakan dengan krodong warna putih semakin mudah mengontrol kebersihannya.Bila dirasakan burung telah bisa beradaptas, baru boleh menggantinya dengan warna lebih gelap. Konon suasana gelap mebuat kondisi seperti malam hari, sehingga burung bisa bersitirahat dengan tenang.
Selain itu,usia muda adalah waktu tepat untuk mengisi suaranya dengan aneka jenis burung mastaer. Disinyalir daya tangkap alias kemampuan untuk menirukan suara burung pentet saat usia belia jauh lebih tinggi ketimbang yang sudah berumur
Untuk master bisa digunakan belalang, jangkrik, burung gereja, pelatuk,tengkek,pancawarna,robin,cililin,murai air,dan cucak jenggot
atau burung lainnya yang dianggap paling sesuai dengan karakter pentet yang dimiliki.
(Rechten Red.)

Extra Fooding
Untuk kepentingan lomba, maupun meningkatkan performa burung kicauan, pemberian Extra Food diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan protein peliharaan, Untuk Extra Food yang dapat dipakai
hari 1, pagi 2 ekor jangkrik +2 UH,sorenya 2 ekor jangkrik..
hari 2, satu sendok makan kroto,sorenya 2 ekor jangkrik
hari 3. 2ekor jangkrik tanpa UH ,dan sorenya 2 ekor jangkrik,
hari 4, jangan dikasih ekstrafooding,utk mengurangi kelebihan yg ada di tubuhnya..
hari 5,kembali pada hari 1,oh ya setiap hari jam jemurnya ditambah 5 menit
bila dalam suatu hari frekuensi bunyinya bertambah maka kita dapat menaikan jumlah jangkriknya menjadi 3...dan naikan terus bila ada progresnya...sampai burung tsb sudah dapat berkicau selama 30 menit s/d 1 jam...dan sehari bisa 5-8 kali frekuensinya.maka jumlah jangkriknya jgn ditambah atau dikurangi pada jumlah terakhir..berarti dosis ekstrafoodingnya sudah "ketemu"..

Note : untuk menaikan porsi jangkrik,ada baiknya anda memakai deadline mis 2 minggu atau sebulan...karena utk menemukan dosis yg pas harus pelan2 dan sabar agar tidak over

Master Bagi Pentet

Yang bisa buat master suara pentet adalah lovebird (cari yang speed rapat dan panjang), belalang (speed jangan terlalu rapat), celilin (hati-hati waktu memaster dgn celilin karena volume nya yg keras bisa membuat mental pentet down), burung gereja kawin (ini cukup ngetrend akhir2 ini), pelatuk, jangkrik,cucak cungkok. Untuk kutilang, tidak bisa sembarangan kutilang, mesti cari yang suaranya 'brebet' terus, karena suara ini yg dicari.


Cara untuk menghindari pentet yang liar/giras :
1. taruh di tempat yang rame
2. sering2 di mandiin klo bs sampe basah kuyup lalu di jemur
3. kasih jangkrik(kaki yang tajamnya di copot) 1-2 di tempat mkn pisahkan
dengan tempat makan voer klo belom makan voer(voer di campur kroto di
kasih air tapi jangan terlalu basah)
4. klo sdh biasa makan jangkrik,coba di kasihnya pake lidi....
5. klo sdh mo pake lidi,skr coba klo habis mandiin kasih jangkrik pake tangan...
(Yakoeb Red.)

Perawatan Pentet Semasa Mabung

Masa mabung merupakan suatu masa yang cukup menyengsarakan buat burung, karena pada masa itu bulu burung akan berganti, dan pori-2 burung akan membesar dan burung akan sangat peka terhadap perubahan cuaca yang ekstreem, namun pada masa mabung merupakan saat yang tepat bagi burung untuk mentransfer suara (memaster suara) burung lain.
Berikut cara perawatan cendet pada saat mabung.

- Tempatkan cendet dalam sangkar yg cukup besar
- Jangan dimandikan, sangkar perlu dibersihkan setiap hari. Sangkar perlu dibersihkan untuk mengurangi pencemaran akibat bakteri/kuman yg tersisa dari kotoran burung atau sisa-sisa makanan.
- Jemur/hangatkan cendet tsb dalam kerodong selama kurang lebih 1 jam pada saat terik matahari, jangan berlebih.
- Kurangi EF, usahakan makan voor sebanyak mungkin. Ini untuk menghindari terjadinya kegemukan pada burung tsb. Setelah proses perontokan bulu burung dan bulu mulai tumbuh, perlahan-lahan baru mulai ditambahkan EF.
- Tetap berikan vitamin2, semisal vitamin C, B dan D (tidak perlu spesifik dalam vitamin khusus burung, melainkan bisa dipakai vitamin2 untuk manusia dengan kadar yang harus disesuaikan)
- Tempatkan burung dengan masteran yang sesuai dengan karakter burung tsb. Semisal burung tsb mempunyai kecenderungan melantunkan kicauan dengan speed yg rapat, maka Anda perlu pula mencarikan master yang sesuai dgn karakter burung tsb. Ingat, jangan sampai salah dalam melakukan pemilihan master, ini bisa berakibat fatal pada tampilan burung tsb nantinya
- Setelah semua bulu 'mentok', maka Anda sudah bisa mulai menjemurnya dengan intensitas yang menaik secara perlahan
- HANYA adu burung minimal 1 bulan setalah bulu tumbuh komplit dan sudah dilakukan penjemuran.
(Duta Ong Red.)


Pentet tergolong burung yang cukup lama rontok urutan kedua yang sebelumnya urutan pertama dipegang oleh anis merah. Bagi pemilik pentet yang piyikan ,kita dapat menunggu sampai masa mabung berlalu sendirinya, namun bagi kita yang berorientasi pada pemasteran,perawatan dan ekstra fooding tentu harus tetap diperhatikan.

Hal tersebut penting karena jika kita atur sejak dini maka akan berakibat fatal dikemudian harinya jika telah dewasa.Contohnya udah banyak sekali dan dapat kita lihat di lingkungan kicaumania sendiri.Ada yang waktu piyikan abis rontok pertama gacor tapi setalah itu cuman diem seribu basa dengan badan yang gemuk dan salto tidak karuan.

Bagaimana solusinya ?
Pertama ,rawatlah burung piyik anda seperti pada alam nya,pemberian makan yang wajar2 saja,mandi jemur dilakuakan seminimal mungkin ,karena kondisi burung masih piyik,pemberian ekstra fooding juga jng terlalu digenjot abis karena akan berakibat fatal walaupun tidak semuanya,karena emang kondisi setiap penerimaan burung dan adaptasi satu dengan yang lain nya berbeda2.Kemudian dapat kita sampaingan dengan burung2 master sesuai harapan kita,mumpung masih muda master dr awal apa salah nya.

Kedua posisi stelah piyik atau remaja,kita mulai atur tuh,dr ekstra fooding mandi jemur,mulai kita tata kembali perlahan2 agar membuah kan hasil yang maksiamal seperti harapan kita.
Contoh pada masa tersebut si burung biasa nya kita setel jangkrik satu kroto 2 hari sekali dengan takaran secendok teh,ulat hongkong 2 ekor.Dengan masa penjemuran cukup 2 jam karena jika lebih akan mempengaruhi mata dan kondisi si burung.mata cepet buta dan bulu cepet kusam.Untuk ukuran mandi bisa 2 kali sehari,karena pentet adalah burung panas,yg dibutuhkan dia adalah panas terik matahari.

Ketiga,jika kita telah lakukan hal itu semoga dalam kurun waktu si burung dewasa atau udah siap kita tinggal memmantau saja apa yang kurang dan lebih kita dalam merawat,sehingga dalam masa dewasa tersebut si brung cepat beradaptasi dengan mudah dan tidak kaget jika kita rubah perawatan nya karena emang si burung sudah kita stel dr semula.
contoh kita kasih jangkrik 2 pagi 1 sore,mandi 2 kali sehari atau nggak sehari sekali tergantug keadaan si burung jika birahi ya bisa kita tambhkan.ulat hongkong kasih 3 ekor sehari jika labih akan cepat birahi si burung kasih saja waktu mau turun ke lapangan pemberian lebih nya.untuk kroto sekali sehari secendok teh karena menunjang aktifitasnya secendok teh bisa disesuaiklan jika kelbihan akan membuat si pentet gemuk,karena kroto banyak mengandung lemak.kemudian full kerodong,dengan burung master samping kanan kiri untuk memperjelas tonjolan2 apa yg mau dibawakan.
(Lindu Aji PBI)

Kebiasaan Pentet Salto

Kenapa Pentet sering salto? pertanyaan itu sering kali muncul ..... Jawaban yang paling pas adalah " Kenapa anda buat pentet anda salto?.
Pentet salto itu disebabkan karena kelebihan tenaga sehingga membuat dia mulai bertingkah, anda enggak percaya?.. anda boleh coba buang extra foodingnya selama 10 hari dan hanya berikan VOORnya saja, setiap pagi anda semprot - semprot ringan , jangan di guyur dengan air selang karena Pentet anda bisa jadi KEOK yang di tandai dengan bulu tengkuknya berdiri....
Setelah 10 hari anda lihat kelakuannya bagaimana? ( hanya untuk pentet yang sudah super ngacor) jangan di coba untuk pentet bahan ya.....
kalau ngacornya berkurang naikin sedikit aja EFnya secara bertahap.....atau bisa dengan TRAP BUMPER
(Nicho Red.)
2) Pentet salto
Ada beberapa penyebab:
- Karakter burung tsb
- Terlalu berahi
- Stress

beberapa solusi yg bisa dicoba:
- Memandikan burung tersebut lebih sering. tapi hati2 karena ini bisa menjadikan kinerja burung turun.
- Memahami kebutuhan extra fooding secara tepat. Ini tidak bisa digeneralisir, porsi bisa berbeda untuk tiap2 burung.
- Pahami karakter burung dengan mengubah jenis tangkringan, apakah sejajar ataukan silang, jenis kandang, apakah kandang besar atau kecil. Ini semua bisa mengurangi salto pentet
- Untuk burung stress, bisa disuahakan dgn cara disendirikan dulu. Setelah rajin berbunyi lagi, usahakan waktu menggantung di tempat yg agak rendah dan ramai lalu lalang orang,agar mental pentet bisa lebih terlatih

93 jenis Burung dilindungi undang-undang


Posted on 10. Feb, 2010 by in Satwa
Dalam lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa terdapat 93 jenis Burung dilindungi undang-undang antara Lain:
No.
Nama Ilmiah
Nama Indonesia
1
Accipitridae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Accipitridae)
2
Aethopyga exima Jantingan gunung
3
Aethopyga duyvenbodei Burung madu Sangihe
4
Alcedinidae Burung udang, Raja udang (semua jenis dari famili Alcedinidae)
5
Alcippe pyrrhoptera Brencet wergan
6
Anhinga melanogaster Pecuk ular
7
Aramidopsis plateni Mandar Sulawesi
8
Argusianus argus Kuau
9
Bubulcus ibis Kuntul, Bangau putih
10
Bucerotidae Julang, Enggang, Rangkong, Kangkareng (semua jenis dari famili Bucerotidae)
11
Cacatua galerita Kakatua putih besar jambul kuning
12
Cacatua goffini Kakatua gofin
13
Cacatua moluccensis Kakatua Seram
14
Cacatua sulphurea Kakatua kecil jambul kuning
15
Cairina scutulata Itik liar
16
Caloenas nicobarica Junai, Burung mas, Minata
17
Casuarius bennetti Kasuari kecil
18
Casuarius casuarius Kasuari
19
Casuarius unappenddiculatus Kasuari gelambir satu, Kasuari leher kuning
20
Ciconia episcopus Bangau hitam, Sandanglawe
21
Colluricincla megarhyncha Burung sohabe coklat
22
Crocias albonotatus Burung matahari
23
Ducula whartoni Pergam raja
24
Egretta sacra Kuntul karang
25
Egretta spp. Kuntul, Bangau putih (semua jenis dari genus Egretta)
26
Elanus caerulleus Alap-alap putih, Alap-alap tikus
27
Elanus hypoleucus Alap-alap putih, Alap-alap tikus
28
Eos histrio Nuri Sangir
29
Esacus magnirostris Wili-wili, Uar, Bebek laut
30 Eutrichomyias rowleyi Seriwang Sangihe
31
Falconidae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Falconidae)
32
Fregeta andrewsi Burung gunting, Bintayung
33
Garrulax rufifrons Burung kuda
34
Goura spp. Burung dara mahkota, Burung titi, Mambruk (semua jenis dari genus Goura)
35
Gracula religiosa mertensi Beo Flores
36
Gracula religiosa robusta Beo Nias
37
Gracula religiosa venerata Beo Sumbawa
38
Grus spp. Jenjang (semua jenis dari genus Grus)
39
Himantopus himantopus Trulek lidi, Lilimo
40
Ibis cinereus Bluwok, Walangkadak
41
Ibis leucocephala Bluwok berwarna
42
Lorius roratus Bayan
43
Leptoptilos javanicus Marabu, Bangau tongtong
44
Leucopsar rothschildi Jalak Bali
45
Limnodromus semipalmatus Blekek Asia
46
Lophozosterops javanica Burung kacamata leher abu-abu
47
Lophura bulweri Beleang ekor putih
48
Loriculus catamene Serindit Sangihe
49
Loriculus exilis Serindit Sulawesi
50
Lorius domicellus Nori merah kepala hitam
51
Macrocephalon maleo Burung maleo
52
Megalaima armillaris Cangcarang
53
Megalaima corvina Haruku, Ketuk-ketuk
54
Megalaima javensis Tulung tumpuk, Bultok Jawa
55
Megapoddidae Maleo, Burung gosong (semua jenis dari famili Megapododae)
56
Megapodius reintwardtii Burung gosong
57
Meliphagidae Burung sesap, Pengisap madu (semua jenis dari famili Meliphagidae)
58
Musciscapa ruecki Burung kipas biru
59
Mycteria cinerea Bangau putih susu, Bluwok
60
Nectariniidae Burung madu, Jantingan, Klaces (semua jenis dari famili Nectariniidae)
61
Numenius spp. Gagajahan (semua jenis dari genus Numenius)
62
Nycticorax caledonicus Kowak merah
63
Otus migicus beccarii Burung hantu Biak
64
Pandionidae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Pandionidae)
65
Paradiseidae Burung cendrawasih (semua jenis dari famili Paradiseidae)
66
Pavo muticus Burung merak
67
Pelecanidae Gangsa laut (semua jenis dari famili Pelecanidae)
68
Pittidae Burung paok, Burung cacing (semua jenis dari famili Pittidae)
69
Plegadis falcinellus Ibis hitam, Roko-roko
70
Polyplectron malacense Merak kerdil
71
Probosciger aterrimus Kakatua raja, Kakatua hitam
72
Psaltria exilis Glatik kecil, Glatik gunung
73
Pseudibis davisoni Ibis hitam punggung putih
74
Psittrichas fulgidus Kasturi raja, Betet besar
75
Ptilonorhynchidae Burung namdur, Burung dewata
76
Rhipidura euryura Burung kipas perut putih, Kipas gunung
77
Rhipidura javanica Burung kipas
78
Rhipidura phoenicura Burung kipas ekor merah
79
Satchyris grammiceps Burung tepus dada putih
80
Satchyris melanothorax Burung tepus pipi perak
81
Sterna zimmermanni Dara laut berjambul
82
Sternidae Burung dara laut (semua jenis dari famili Sternidae)
83
Sturnus melanopterus Jalak putih, Kaleng putih
84
Sula abbotti Gangsa batu aboti
85
Sula dactylatra Gangsa batu muka biru
86
Sula leucogaster Gangsa batu
87
Sula sula Gangsa batu kaki merah
88
Tanygnathus sumatranus Nuri Sulawesi
89
Threskiornis aethiopicus Ibis putih, Platuk besi
90
Trichoglossus ornatus Kasturi Sulawesi
91
Tringa guttifer Trinil tutul
92
Trogonidae Kasumba, Suruku, Burung luntur
93
Vanellus macropterus Trulek ekor putih
dikutip dari lampiran PP No. 7 tahun 1999
PERINGATAN
  1. Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
  2. Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
  3. Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2)); (Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang KSDAH dan Ekosistemnya)

Satwa Liar Menyebarkan Penyakit



Lingkungan manusia yang sangat rentan Berbeda dengan lingkungan binatang, tempat tinggal manusia adalah lingkungan buatan yang diproteksi dengan sangat ketat. Dari sejak lahir bayi manusia sudah mendapat proteksi dari lingkungannya.
Anak-anak di kota besar umumnya lahir di rumah sakit dalam ruangan bebas hama. Mereka mendapat perlakuan standard perawatan umum yang intinya menjaga agar anak tidak mudah mendapat infeksi atau tertular penyakit.
Dalam periode tertentu mendapat imunisasi dan pemeriksaan kesehatan rutin. Untuk pertumbuhannya, bayi mendapat tambahan nutrisi dan vitamin selain ASI.
Pendek kata, seorang bayi manusia lahir penuh dengan perlindungan yang amat lengkap. Demikian juga dengan tempat tinggal manusia. Manusia hidup dalam lingkungan yang sengaja menjauh dari kompetisi alam. Dari sejak lahir manusia sudah hidup dalam rumah, bahkan dalam ruangan yang terlindung yang bersih dan nyaman.
Dalam sejarah manusia, entah mulai kapan manusia sudah melindungi diri dengan membuat lingkungan hidupnya terhindar dari hujan lebat, panas terik matahari, kencangnya angin malam, atau serangan wabah penyakit. Manusia menyiapkan dirinya untuk jauh dari alam.
Kenyataan itu sebenarnya sudah cukup untuk menunjukkan bahwa sebenarnya manusia tidak siap untuk hidup di alam bebas. Manusia dari sejak awal sudah diajarkan membentengi dirinya dalam menghadapi ancaman yang datang langsung dari alam.
Berbeda dengan satwa liar yang dari lahir hingga besar memang selalu menghadapi ancaman. Hanya yang kuat menghadapi ancaman yang bisa bertahan hidup dan mengembangkan dirinya. Benteng perlindungan lingkungan hidup manusia di satu sisi memang sangat kuat dan kokoh, tetapi di sisi lain sangat rapuh dan rentan.
Ketika muncul suatu substansi yang bisa menjadi penyakit yang sebelumnya belum pernah dikenal dan tiba-tiba masuk dalam kehidupan manusia, entah dari mana datangnya, penyebab penyakit yang sederhana sekalipun akan menjadi sangat mematikan, membuat kebingungan dan bencana bagi manusia. Dalam sejarah umat manusia keadaan seperti ini sudah banyak terjadi. Flu biasa pada tahun 30’an abad yang lalu menjadi wabah besar yang merenggut nyawa jutaan orang seluruh dunia.
HIV AIDS yang mengerikan dan Flue burung, adalah salah satu dari berbagai penyakit yang menyerang manusia dan diduga berasal dari binatang. Penyakit infeksi umumnya datang dari binatang. Di alam binatang secara alamiah membangun anti-body yang selalu diperbarui atau dia mati tidak mampu bertahan. Demikian juga kuman penyakit akan selalu memutasikan dirinya jika tidak mampu lagi menyerang tubuh sasarannya.
Atas dasar alasan yang cukup kuat ini, kita menjawab pertanyaan, mengapa kita jangan menghadirkan satwa liar ke dalam kehidupan kita. Selain kita mungkin tidak dapat menahan serangan dari penyakit yang mungkin dibawa oleh binatang, atau juga karena bibit penyakit yang dibawa oleh binatang itu sebelumnya memang tidak pernah mengenal senjata yang belum tentu bisa mematikan dia. Bahkan jika dia akan berhadapan dengan antibiotik yang belum dikenalnya sekalipun, biasanya penyakit akan dengan mudah membangun sistem resistensi sehingga antibiotik itu tidak lagi mampu menyerangnya.
Mekanisme ini sangat rumit tetapi umumnya bisa dipahami dengan sangat mudah bagi semua orang. Itu lah sebabnya ada orang yang sangat lama sembuh dari penyakit sekadar flu meskipun dia telah menghabiskan obat antibiotik yang diberikan oleh dokter.
Mungkin ada alasan lain yang justeru kebalikan dari alasan bahwa binatang membawa penyakit untuk kita. Para ahli mengemukakan bahwa kita juga membawa penyakit untuk binatang. Beberapa waktu yang lalu dari hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar orangutan yang pernah dipelihara oleh manusia mendapat infeksi kuman TB (tuberculosis), kemungkinan kuman itu berasal dari manusia yang ditularkan ke orangutan.
Selain kuman tuberculosis, orangutan juga bisa tertular malaria dan hepatitis. Penelitian lebih jauh perlu dilakukan karena kita belum banyak memahami jika terjadi infeksi sebaliknya, TB, hepatitis, atau malaria dari binatang ke manusia, karena berkaitan dengan perkembangan pengobatan yang bisa dikuasai oleh manusia saat ini.
Pusat Pengontrolan Penyakit dan Pencegahannya di Amerika (CDC—The Centers for Disease and prevention) menganjurkan untuk tidak menyentuh/berkontak langsung dengan satwa-satwa liar oleh karena alasan yang mudah: mereka (satwa liar) bisa membawa penyakit yang berbahaya bagi manusia, seperti rabies, virus herpes B, dan Salmonella. Virus herpes B yang biasanya ditemukan pada monyet macaque bisa berakibat fatal bagi manusia.
Ribuan orang terinfeksi Salmonella tiap tahunnya akibat menyentuh/kontak langsung dengan satwa reptil dan satwa amfibi, yang membuat CDC menganjurkan agar satwa-satwa ini tidak dipelihara dalam rumah dengan anak berusia di bawah 5 tahun. Cacar monyet (monkeypox) mulai tersebar ketika mamalia kecil yang terjangkit diimpor melalui perdagangan satwa illegal dan menginfeksi satwa kecil seperti tupai/tikus setempat, yang juga diperjualbelikan sebagai satwa peliharaan.